Melarutkan Malam...(PUISI)







Malam telah larut pada bejana berisi gairah
memudarkan warnanya pucat tak berdarah
merajam bulan dan melemas setelah kalah
perawanku telah punah dan menyerah



larutan malam tak lagi hapus resah
apalagi membasuh luka yang masih basah
lalu untuk apa aku terus bersandar pada jalinan kisah
bila berkali-kali gerhana berakhir  gelisah



sebentar lagi bintang datang dengan dendang
dongengkan biduk yang tak lagi mencari terang
genderang malam menerjang terjengkang
akhirkan kisah tentang Sang bintang yang berwajah  binatang



Melarutkan malam menjadi secangkir  cerita
agar tak sumbang bagai ribuan tembang cinta
adalah hasrat yang tak pernah mereda
karena sesungguhnya rindu adalah jeda



pada larutan malam yang pekat erat sesaat
menepis semburat warna hitam melesat
disini aku meramu jejamuan agar kau rekat
berkisah bersama dalam indah asmara seabad





Kudus, 19 Maret 2015
Salam fiksi

sumber gambar : twinflame.com



Komentar

  1. Whoaaa... Diksi sama rimanya juempolll!

    BalasHapus
  2. terima kasih mbak Lis...sory..telat balas..

    BalasHapus
  3. Mba Sri...nunut belajar ya mba, lom bisa buat puisi indah nih

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jenang Menara Tetap Setegar Menara Kudus dalam Menghadapi Pandemi

Sidomukti' Istana terakhir Sang Mandor Klungsu / Joko Pring / RMP. Sosrokartono

Misteri Arah Rumah Kontrakan Kami