Postingan

Menampilkan postingan dari Januari 15, 2017

"Mengunyah Rindu" Sebuah Fakta Dalam Novel Karya Budi Maryono

Gambar
“ Aku? Sering memendam, bahkan membunuh rindu itu tapi selalu gagal! Saat makan bersama di rumah atau di luar tanpa Tia, diam-diam rindu menjalar. Ketika Entik, Biru, atau Gigih mengatakan, “ Kalau ada Mbak Tia, tambah seru nih!” aku pasti mengunyah rindu yang rasanya tak keruan. Ketika Tia kirim SMS tanya-tanya soal berita politik, soal film, atau soal buku…aku menjawab seperlunya, mungkin datar, padahal di hati rindu bergetaran. “ ( halaman 391 ). Novel “ Mengunyah Rindu” adalah sebuah catatan harian seorang bapak dalam hal ini penulisnya ( Budi Maryono) tentang kejadian-kejadian sehari-hari yang dialami bersama anak-anaknya, yaitu Tia, Biru dan Gigih juga istrinya Entik. Rangkaian kejadian-kejadian itu diceritakan dengan gaya yang sederhana, bersahaja namun sarat makna. “ Mengunyah Rindu”   Menggambarkan kecintaan seorang bapak terhadap anak-anak dan istrinya yang kadang sulit untuk diucapkan namun semua itu harus dikunyah sendiri. Kerinduan untuk bisa membahagiakan an