Menginap di Apartemen Altiz Bintaro Adalah Kemewahan Dalam Menikmati Kompasianival 2019




Membicarakan Kompasianival rasanya sudah hal yang basi, karena peristiwa tahunan yang digelar Kompasiana itu sudah dilaksanakan pada tanggal 23 November 2019 bulan lalu. Bukan karena daku susah move on, namun melupakan sesuatu yang indah adalah kesia-siaan bila tak ditulis lebih dahulu. Jadi gak usah ditanya ya, kenapa nulisnya nggak kemarin-kemarin. Maunya sih begitu, tetapi….ya sudah lah…sekarang saja, ya…!
Ceritanya begini, 2 mingguan sebelum acara Kompasianival dimulai kami berbalas komen dengan Mbak Avy (Kompasianer top dari Surabaya) untuk janjian datang ke acara Kompasianival. Karena memang sudah lama kita tidak jumpa, sudah lama tak datang di Kompasianival dan juga kebetulan Mbak Avy lagi akan banyak acara di Jakarta. Aku yang tadinya antara datang dan tidak, jadi tertarik dengan ajakan Mbak Avy. Seneng juga mau ketemu Mbak Avy, kangen lama tak ketemu.
Hingga seminggu sebelum hari H, Mbak Avy mengabarkan akan ada tempat menginap buat kami, dan sudah di shere ke FB beliau buat yang mau datang ke Kompasianival berasal dari luar kota untuk menginap bareng-bareng di suatu tempat. Akhirnya mendatarlah saya, agar dapat tumpangan menginap gratis. Hehehehe….walaupun punya banyak kerabat di Jakarta, lebih seru kan bila bisa menginap bareng sesama Kompasianer.
Akhirnya aku memesan tiket kereta api Argo Anggrek untuk tanggal 22 November malam, sehingga paginya langsung ke Apartemen dan siang ke acara Kompasianival. Namun berhubung Mbak Avy akan ada acara di tanggal 22 November maka beliau memajukan tiket keretanya, jadi berangkat tanggal 21 November pagi, dan saya juga akhirnya memajukan tiket menjadi tanggal 21 November malam, namun sayang tiket Argo Anggrek dari Semarang sudah habis, akhirnya daku dapat  tiket Kereta Sembrani eksekutif jam 22.00 tanggal 21 November.

Kereta Sembrani yang berangkat dari stasiun Tawang Semarang mengantarku sampai ke stasiun Jatinegara jam 04.00 pagi. Karena sudah janjian dengan Mbak Avy  dengan naik Gr*b aku segera menuju ke Cijantung di rumah kerabat Mbak Avy. Kita bertemu di sana. Setelah istirahat sejenak kami akhirnya memulai petualangan menjelejahi (ciee) kota Jakarta. Dengan gr*bcar kami ke stasiun Pasar Minggu dilanjut naik KRL menuju ke stasiun Kota. Pengalaman cara naik KRL bagi mak-mak kampung seperti aku, membuatku kagum pada orang-orang Jakarta yang rela berlari-lari , antri dan berdesak-desakan di dalam kerena ( di kampungku mana ada seperti ini, ndeso kan ). Karena mau langsung ke acara di Mangga Dua Squer hari masih terlalu pagi, maka kami berniat menyambangi kakak dulu di daerah Asemka, sekalian lihat-lihat pasar Asemka. Gak tahunya hari sudah siang juga, akhirnya Mbak Avy langsung bergegas menuju Mangga Dua Squre. Sedangkan aku rehat sejenak di tempat kerja kakak, di Asemka. Namun sejenak di sana Mbak Eka Murti dan Bund Selsa mengabarkan kalau mereka berdua sedang ada di Perpustakaan Nasional. Jadilah aku tertarik untuk menyusul mereka dengan go**k. Daku pun sempat membuat Kartu Anggota Perpusnas sejenak, sebelum akhirnya kami meninggalkan tempat tersebut. Kami janjian dengan seseorang yang aktif di Fiksiana Community di sebuat Restoran cepat saji di daerah Matraman.

Kali ini aku mendapat pengalaman menjajal moda transpotasi lain, yaitu naik Busway.  Daaaan…ternyata naik busway ituu… kita harus berjalan naik tangga turun tangga masuk ke jembatan penyebrangan untuk berpindah ke busway lain. Dan aku pun sebagai mak-mak ndeso, menyatakan diri tak sanggup lagi harus berjalan bergegas-gegas dan empet-empetan di dalam bis. Maklum nyeri kaki sudah mulai kumat kalau begini. Kesimpulanku orang Jakarta itu harus tangguh dan kuat tak seperti diriku ini.
Setelah bertemu dengan Om Susan dan ditraktir di sana, akhirnya aku kembali menemui Mbak Avy yang sedang mengikuti sebuah acara di Mangga Dua Squer dengan naik gr*b saja. Suasana sore hari jalanan kota Jakarta sangat padat, membuat hatiku berdebar-debar kala sesama pengguna sepeda motor berjejal-jejalan.


Di Mangga Dua Squer ternyata bukan hanya Mba Avy, karena ternyata sudah ada Bozz Madang yang ikut event di sana juga dan sekalian mengambil Sate Kebo pesanannya yang saya bawakan khusus dari Kudus. Akhirnya aku menunggu sampai event selesai dan kami makan malam sejenak di Bakmi GM di kawasan itu.
Hingga jam 19.00 malam kami pun harus menuju ke Bintaro tempat kami akan menginap. Akhrnya kami putuskan naik gr*bcar saja, karena sudah capek bila mencoba transportasi lain. Kami beberapa kali mencoba masuk ke 2 aplikasi transportasi ( untuk mencari harga termurah hahaha) dan mendapatkan harga termurah sekitaran 150.000 rupiah untuk bisa sampai ke Apartemen  Altiz di Bintaro. Namun tak sia-sia kami membayar mahal transportasi, karena sepanjang perjalanan kami bisa menikmati keindahan kota Jakarta dan drivernya juga baik dan ramah menjelaskan ini dan itu bak guide tour. Sehingga perjalanan yang sebenarnya lumayan jauh jadi menyenangkan memberi banyak pengalaman, tak ada salahnya menambah tips buat driver yang baik hati  seperti itu, bukan.

Sampai di Apartemen Altiz Bintaro hari sudah agak malam, setelah check in di resepsionis  kami mendapat kamar di 818 tepat di depan lift. Masuk ke kamar rasa penat kami seharian langsung hilang, karena bakalan bisa tidur nyenyak di kamar yang istimewa ini.
Kamar yang  luas dan lengkap terhampar di depan mata. Kami segera menghidupkan AC kamar untuk mendapatkan kesegaran ruangan kembali. Setelah meletakkan barang-barang, membersihkan diri dan ibadah sholat kami ingin segera merebahkan diri di atas kasur. Tapi ingat tadi belum membawa makanan dan minuman buat kalau  jaga-jaga kalau tiba-tiba lapar dan haus melanda. Maka kami segera turun kembali. Untunglah di apartemen juga ada gerai Indom*rt sehingga bisa berbelanja makanan dan minuman serta peralatan mandi disana. Usai berbelanja kami balik ke kamar untuk segera istirahat. Namun menjelang tidur ada telpon dari Wily Wijaya yang baru saja sampai di Bandara Soetta, dan ingin gabung dengan kami menginap di sini.
Untungnya Mbak Avy memang sudah memesan beberapa kamar, namun kompasianer lain yang sedianya bergabung, belum ada yang menghubungi. Langsung saja Willy bisa ikut gabung, walaupun kami sudah tidur dia langsung bisa minta kunci ke resepsionis.
Sabtu pagi, setelah beristirahat semalaman badan sudah terasa seger. Apalagi melihat kolam renang yang tampak dari jendela kamar apartemen sangat menggoda. Kolam renang baru saja dibersihkan, tamannya pun tampak rapi segar dipandang mata.
Di dalam kamar apartemen sudah terdapat kamar mandi bersih dengan shower air panas yang lumayan bisa menghilangkan penat yang tersisa. Bila ingin masak juga terdapat kompor dan peralatan memasak sederhana, kulkas, dispenser air galon dan telivisi beserta wifi kamar. Semua telah tersedia lengkap. Jadi apartemen ini cocok untuk hunian sementara, maupun hunian panjang.
Kamar apartemen Altiz yang saya tempati juga disewakan secara harian, mingguan, maupun bulanan. Jadi untuk anda yang sedang ada keperluan di daerah Bintaro silakan mencari Apartemen Altiz lewat google map dan menginap di sana.
Loby Apartemen juga serasa loby hotel jadi nyaman untuk menunggu atau janjian dengan seseorang. Privasi penghuni terjaga dengan keycard yang harus digunakan pada setiap pintu menuju ke kamar maupun lift, agar tidak sembarang orang bisa masuk.
Karena hari itu acara Kompasianival dimulai agak siang, jadi lumayan kita bisa menikmati sejenak fasilitas yang ada di Apartemen Altiz. Bahkan keponakan saya kecil-kecil ikut datang dan berenang di sana juga.
Hari sudah semakin siang, kami segera bersiap-siap menuju One Bellpark Mall tempat berlangsungnya Kompasianival. Alhamdulillah ada ponakan yang mengantar sampai lokasi.
Malam harinya setelah acara Kompasianival, kami bermalam kembali di Apartemen Altiz sampai minggu siang, kami check out jam 12 siang. Dilanjut dolan ke rumah teman di kawasan Bintaro juga, dan kembali pulang ke Kudus esok harinya dengan kereta jam 06.50 pagi.

Terima kasih kepada semua teman yang sudah berbaik hati selama perjalanan saya ke Jakarta, yang sangat berkesan. Terima kasih Mbak Avy Chujnijah, Wily Wijaya dan semua yang tak dapat kusebutkan satu-persatu. Walau terlanmbat , akhirnya aku bisa membagikan pengalaman perjalananku di sini. Terima kasih juga Kompasiana, yang denganmu aku bisa mengenal banyak teman yang baik hati, ramah dan tidak sombong ! eeh..
Semoga tahun depan dapat datang kembali di Kompasianival, aamiin.


Kudus, 10 Desember 2019
Salam hangat
Dinda Pertiwi

Komentar

  1. Menarik, ya Bu, acara Kompasianival. Saya hanya bisa membayangkan. Hehehe. Salam hangat.🙏🙏🙏

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jenang Menara Tetap Setegar Menara Kudus dalam Menghadapi Pandemi

Sidomukti' Istana terakhir Sang Mandor Klungsu / Joko Pring / RMP. Sosrokartono

Misteri Arah Rumah Kontrakan Kami