De Quervain Sindrom Membuatku Harus Istirahat Ngeblog...

De Quervain Sindrom Membuatku Harus Istirahat Ber-Kompasiana

Awalnya... beberapa bulan yang lalu, kira-kira 7 bulan yang lalu saya mendapat anugerah untuk merawat seorang cucu yang lahir mungil, yaitu 2,5 kg. Karena lagi demen-demennya momong cucu dan badannya juga gak begitu berat maka keseringan saya menggendong bayi tanpa selendang dan alat gendong lainnya. Pikirku... aah hanya 2,5 kg masih kuatlah tanganku yang satu memegang bayi dan yang lain memegang botol susu bayi. Hari dan minggu berjalan si cucu semakin menggemaskan, tak terasa berat badannya naik dratis bulan kedua sudah hampir 4 kg, dan bulan ke 3 sudah 5,5kg.
Tetapi karena sudah terbiasa dan tambah sayangku pada cucu kebiasaan menggendong bayi dengan bertumpu lengan atas masih saja aku lakukan, padahal berat bayi semakin bertambah. Belum lagi ditambah sambil membuka laptop dan berKompasiana, membaca tulisan teman-teman. Dan alhasil... rasa nyeri mulai hinggap di pergelangan tanganku, tapi... aku pikir aah hanya kecapekan saja...! Rehat sejenak dan melanjutkan aktivitas lagi... gendong cucu lagi... ber-Kompasiana lagi.... Lama-lama rasa perih nyeri bertambah menjadi-jadi mulai dari sekitar pangkal ibu jari sampai pergelangan tangan terasa bengkak tak tertahankan lagi.....!
sumber gambar :bp.blogspot.com
Karena ketidaktahuanku... datanglah aku ke tukang urut specialis urat... seorang nenek-nenek yang katanya pintar pijat saraf. Alah... Mak.... abis dipijat bukannya nyaman dan sembuh tapi sakitnya sungguh luar biasa plus lebam hitam di pergelangan tanganku. Sudah tidak aku ulangi lagi mendatangi tukang urut urat itu... kapok...!
Akhirnya aku datang ke dokter keluarga, sesuai yang tertera di BPJS ku.... diberinya aku obat antinyeri dan antiradang. Tapi nyeri dan radang tidak juga berkurang.... hingga aku harus datang lagi ke dokter keluarga yang kedua.... masih diberi obat antinyeri lagi dan hasilnya juga belum juga berkurang lagi.
Kedatanganku yang ke-3 ke dokter keluarga aku dites asam urat.... Waah ternyata hasilnya lumayan tinggi, yaitu 8. Naah... karena didiagnosa karena penyebab nyeri ini asam urat saja... maka aku diberi obat untuk asam uratnya dan juga diberi daftar pantangan makanan yang bisa menimbulkan asam uratku.
Dua minggu kemudian karena rasa nyeri terus berkepanjangan walaupun aku sudah berdiet untuk makanan penyebab asam urat, aku datang lagi ke dokter keluarga, dan dicek lagi kadar asam urat, ternyata sudah berkurang banyak yaitu menjadi 4.... tapi kenapa siih kok masih nyeri dan bengkak terus pergelangan tanganku....
Oleh dokter keluarga akhirnya aku diberi rujukan untuk mendatangi dokter saraf di sebuah Rumah Sakit di kotaku. Di Rumah Sakit ini aku ditangani oleh Dokter Noviandi Herlambang  seorang Neorologist yang sungguh ramah dan enak untuk konsultasi, apalagi setelah Dokter Noviandi tahu kalau saya seorang blogger, kadang-kadang dokter juga menanyakan aktivitas Kompasianaku.
Setelah melalui beberapa pemeriksaan pergelangan tangan dan pangkal ibu jariku dan beberapa pertanyaan sekitar kegiatanku sehari-hari.... hingga disimpulkan kalau saya kenan Sindrom De Quervain.
Aduh apalagi itu... namanya sungguh asing bagiku.... tapi nyerinya sudah aku rasakan, maka aku pun googling tentang penyakit yang namanya keren itu.
Apa Sih Sindrom De Quervain Itu?
De Quervian adalah peradangan yang disertai nyeri dari selaput tendon yang berada di sarung synovial yang menyelubungi extensor pollicis dan abdutor pollicis longus.
Pembengkakan dan peradangan itu terjadi pada tendon dan selubung tendon yang berfungsi untuk menggerakkan ibu jari ke arah luar. Trauma minor yang terjadi berulang kali memberi kontribusi terhadap perkembangan penyakit De Quervain.
Penggunaan sendi (terutama pada ibu jari) yang berlebihan. Dengan gejala utama: rasa nyeri pada samping ibu jari, pergelangan tangan dan dasar ibu jari, saat menggenggam atau melakukan kegiatan dengan pergelangan tangan.
De Quervain juga bisa dialami orang yang mempunyai luka langsung pada pergelangan tangan atau tendon.
Para pekerja yang banyak melibatkan pergerakan pergelangan tangan secara berlebihan seperti: tukang cuci pakaian manual, pekerja pabrik komponen, tukang kayu, pekerja kantoran/sekretaris, pemain musik dan olahragawan bisa mengakibatkan penyakit reumatoid arhritis yang juga menyebabkan terjadinya sindrom De Quervain.
Seorang ibu yang menggendong bayi dengan posisi tangan dan pergelangan tangan tidak biasa, seperti yang saya alami sewaktu rajin menggendong cucu dengan posisi yang salah. Seharusnya mengangkat bayi tidak bertumpu pada sendi pergelangan tangan tetapi menggunakan seluruh lengan dan menjaga pergelangan tangan tetap lurus.
Sindrom De Quervain lebih banyak dialami pada wanita daripada laki-laki dengan perbanding 6:1, sindrom ini juga biasanya dialami pada ras tertentu, maka bila salah satu dari anggota keluarga ada yang mengalami sindrom ini, maka anggota keluarga yang lain harus hati-hati.
Untuk memastikan adanya penyakit Sindrom De Quervain biasanya diadakan test finkelstain, yaitu menekuk ibu jari yang terkena sindrom ke dalam telapak tangan dan mengepalkan jari-jari di atas ibu jari. Jika gerakan ini menimbulkan rasa sakit maka positif terkena sindrom De Quervain. Biasanya juga disertai dengan pembengkakan pada pergelangan tangan samping yang berada di dasar ibu jari, seperti yang saya alami.

Dokter Noviandi Herlambang selain memberikan obat-obat antiradang, juga memberikan suntikan kortikosteroid ke dalam penutup tendon dan  menyarankan pemakaian hand splint pada waktu melakukan kegiatan yang menggunakan pergerakan pergelangan tangan dan ibu jari untuk mengurangi resiko bertambah, juga memberi referensi untuk melakukan fisioterapi.
Dalam hal ini fisioterapi saya ditangani oleh Dokter Budi Susanto Sp. RM. Dan saya sudah menjalani 2 periode fisioterapi dengan setiap periodenya 6 kali fisioterapi, setiap 2 hari sekali. Terapi yang saya lakukan adalah infrared, yaitu penyinaran dengan sinar infrared, ultrasound therapy, dan parafin therapy, yaitu dengan mencelup tangan sampai pergelangan tangan ke dalam parafin cair yang hangat-hangat panas selama beberapa menit.
Istirahat dan berendam air hangat itu yang bisa saya lakukan di rumah, dalam hal ini saya juga harus istirahat dulu untuk berKompasiana dan online baik menggunakan HP maupun laptop, biar sembuh dulu sindrom De Quervain ini.
Oh ya penyakit ini hampir sama menyerupai sindrom Carpal Tunnel yang gejalanya nyeri, bengkak, mati rasa dan kesemutan pada pergelangan tangan dan jari-jari tangan. Untuk lebih jelasnya lain kali saya tulis kembali.
Akhirnya sekarang saya bisa ber-Kompasiana lagi, Alhamdulillah.... walau belum sembuh total dan masih memakai hand splint karena masih sedikit nyeri tapi sudah berkurang banyak, bengkak pun sudah hilang..... terima kasih Tuhan, terima kasih BPJS, terima kasih Dokter Noviandi Herlambang dan staf rumah sakit yang melayani dengan baik pemakai BPJS. Semoga tidak sampai pada tindakan bedah. Seperti pada kasus-kasus lanjut dan tidak memberikan respon yang baik dengan terapi konservatif, dilakukan tindakan bedah untuk dekompresi pada kompartemen dorsal pertama dari pergelangan tangan. Umumnya berlangsung dengan baik, morbiditas dapat terjadi jika terjadi komplikasi pasca operasi misalnya adhesi tendo atau subluksasi volar tendon
Saran untuk teman-teman yang suka asyik berjam-jam online baik melalui laptop maupun HP, istirahatkan barang sejenak pergelangan tangan Anda dan juga mata Anda setiap setengah jam. Agar tidak timbul penyakit-penyakit yang tidak diinginkan.
Selamat ber-Kompasiana dan selamat Ulang Tahun ke-7 untuk Kompasiana, semoga tambah keren, tambah bermanfaat, serta memberi banyak kontribusi pada bangsa dan negara Indonesia tercinta.

Sumber Gacaan :
Medicastore.com                   
Skydrugz.blogspot.co.id
 Sumber gambar
1, 2, 3, 4
Kudus, 23 Oktober 2015
'salam sehat'
Dinda Pertiwi             

Komentar

  1. Masa Allah, terimakasih ulasannya...sungguh sayapun menderita hal yang sama.

    Salam

    BalasHapus
    Balasan
    1. Syafakhalah, semoga lekas teratasi dan cepat sembuh ya Pak, tujuh bulan saya mengalami sakit seperti itu dulu. Oh ya...sembuhnya saya berhenti berobat memakai BPJS dan menggunakan jalur reguler sehingga obat yang diberikan juga lebih ampuh, saya hanya perlu minum 4 kali obat non BPJS , Alhamdulillah nyeri langsung ilang. Dan proses berobat saya hentikan, walaupun sampai sekarang tidak sekuat dulu lagi. Tanda-tanda nyeri muncul bila tangan diterlalu banyak digunakan untuk aktifitas terutama yang berat dan berulang.
      Terima kasih sudah mampir ke artikel saya lama, salam hangat.

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jenang Menara Tetap Setegar Menara Kudus dalam Menghadapi Pandemi

Sidomukti' Istana terakhir Sang Mandor Klungsu / Joko Pring / RMP. Sosrokartono

Misteri Arah Rumah Kontrakan Kami