Nitip Omongan Bisa Bertambah, Nitip Barang Bisa Berkurang

 Pada suatu sore Kerbau yang telah seharian capek bekerja di sawah, duduk terpekur di kandangnya sambil menelungkupkan kepalanya yang kecapekan setelah seharian berada di sawah meringankan kerja Pak Tani majikannya. Saat kerbau sudah hendak tidur, lewatlah Anjing sahabatnya :  " Kenapa kamu Kerbau kelihatan capek sekali...." . Sapa Anjing pada Kerbau yang hampir tertidur. " Saya capek sekali hari ini, besok saya mau istirahat sehari agar bisa fit kembali lusa....oh ya kebetulan kamu lewat, aku nitip sebungkus biji jagung untuk Ayam ya....".  " Baiklah...akan saya sampaikan nanti....silahkan beristirahat kembali sahabtku...". Kata Anjing sambil pergi meninggaklan kandang Kerbau dan membawa serta bungkusan untuk disampaikan pada Ayam. Di tengah jalan Anjing bertemu dengan Kucing. " Apa yang kau bawa itu .....kawan...?". Sapa Kucing. " Ini titipan dari Kerbau untuk Ayam....Kerbau capek sekali hari ini, karena si Boss mempekerjakannya terlalu berat hari ini, besok dia akan mbolos kerja karena kecapekan " Jawab Anjing menjawab pertanyaan Kucing. Karena Kucing hendak meraih bungkusan di tangannya maka Anjing menghindar, maka sebagian isi bungkusan itu tumpahlah.... " Maaf kawan...saya kebetulan akan lewat di kandang Ayam...boleh saya bawa serta bungkusan itu..." Kata Kucing merasa bersalah. " Tak apalah.....ini bungkusan saya titip bungkusan ini tolong disampaikan pada Ayam ya....walau isinya sudah berkurang sedikit karena tumpah..". Kata Anjing sambil menyerahkan bungkusan biji jagung kepada Kucing. Kucing berjalan pelan-pelan sambil membawa bungkusan biji jagung agar tak tumpah lagi, di perjalanan Kucing bertemu monyet yang sedang kelaperan di atas pohon.  " Hai.....sobat...apa yang kau bawa itu...boleh saya meminta barang sedikit, karena hari ini saya belum mendapatkan makanan sama sekali...". Sapa Monyet sambil turun dari atas pohon. " Tapi..ini titipan Kerbau untuk hendak disampaikan pada Ayam...Bagaimana ya.....". " Sedikit saja sobat...saya lapar sekali...lagian biji jagung sebanyak itu akan berlebih buat Ayam...memang kenapa Kerbau tak membawakannya sendiri untuk Ayam...". " Baiklah....tapi sedikit saja ya.....dan tolong nanti bawakan sekalian untuk Ayam, karena Kerbau memang pemalas, dia bilang seharian sudah bekerja terlalu berat dan besok pagi tak mau kerja lagi, mau mencari bos baru ..katanya..". Monyet kegirangan mendapat mandat untuk menyampaikan bungkusan itu pada Ayam. Pikirnya saya bisa mengambil sedikit lagi biji jagung ini...itung-itung sebagai upah, karena saya masih lapar dengan pemberian Kucing tadi. Maka diambilah sebagian biji jagung itu hingga menjadi separo dari pemberian Kerbau semula. Setelah menyelesaikan makannya, Monyet segera berlari membawa bungkusan yang telah berkurang isinya untuk disampaikan pada Ayam. Baru beberapa langkah Monyet bertemu Kambing yang tengah berjalan hendak pulang ke kandangnya dengan wajah sangat lesu karena lapar dan capek. " Hai....Kambing..kenapa kamu, hendak kemana kamu...??". " Saya hendak pulang ke kandang, putar-putar cari daun muda tidak mendapatkannya....capek dan lapar..!!". " Kandang kamu dekat dengan kandang Ayam kan....boleh saya nitip bungkusan ini buat Ayam, sampaikan ini titipan dari Kerbau ya.." " Baiklah....nanti saya sampaikan, tetapi kenapa dengan Kerbau..kok tidak menyampaikan sendiri..." Kata Kambing sambil dalam hati berkata...saya nanti akan mengambilnya sedikit buat sekedar mengganjal perut laparku. " Kerbau sekarang pemalas, tidak mau kerja berat sedikit, dia mau mencari bos baru yang mau mengupahnya lebih tinggi dengan kerjaan yang lebih ringan..." . Jawab Monyet tanpa rasa bersalah memelesetkan omongan sekenanya...!!!?. Setelah Monyet berlalu, Kambing pun membuka bungkusan itu dan memakannya sebagian biji jagung itu hingga tinggal seperempatnya. Tiba di Kandang Ayam, Kambing segera menyampaikan bungkusan itu pada Ayam. " Ayam...ini titipan dari Kerbau, sekarang Kerbau sangat sombong, dia berkata kalau dia segera akan meninggalkan bosnya karena sudah mendapat bos yang baru yang akan menggajinya lebih tinggi dan kerja lebih ringan....". Kata kambing sambil memberikan bungkusan biji jagung pada Ayam. Ayam sangat heran kenapa Kerbau hanya memberinya biji jagung yang sedikit, padahal tadi pagi Kerbau sudah berjanji akan memberinya biji jagung segantan. Dengan geram Ayam pun berkata dengan lantangnya..." Dasar Kerbau pembohong dan sombong...sudah berjanji akan memberiku biji jagung segantan namun yang aku terima hanya seperempatnya, sudah gitu sombong karena sudah mendapatkan bos baru yang akan menggajinya lebih tinggi....".  Perkataan Ayam yang sangat lantang itu pun didengar oleh boss yang sedang beristirahat dengan anak istrinya. Bos pun geram mendengar perkataan Ayam. Hingga Bos pun segera mendatangi Kerbau dengan marah-marah.... " Apa benar kamu sekarang tidak mau bekerja untuk lagi karena sudah mendapatkan bos baru yang akan menggajimu lebih tinggi....dan kenapa pula kau kurangi titipan biji jagung Ayam, tidak seperti yang kau janjikan tadi pagi...". " Siapa mengatakan itu Bos...saya hanya bilang saya capek, dan besok saya akan beristirahat sehari agar lusa bisa bekerja fit kembali, dan saya juga sudah membawakan segantan biji jagung seperti titipan Ayam tadi pagi..". Maka Si Bos pun mengertilah, bahwa nitip omongan akan bisa bertambah bahkan jadi berlipat tapi kalau kita menitipkan barang bisa berkurang, pada orang-orang yang kurang amanah. Untuk itu bila kita mendengar suatu omongan yang tidak jelas, jangan disampaikan kepada orang lain, carilah sumber aslinya biar tidak terjadi salah faham, apalagi menyampaikannya kepada orang lain dengan dibumbu-bumbui agar kelihatan manis padahal bisa saja itu merugikan orang lain. Dan bila kita mendapat titipan barang, berlakulah dengan amanah jangan membuka, apalagi mengurangi isi barang tersebut. Sekian dan terima kasih semoga berguna....

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/srisubekti_astadi/nitip-omongan-bisa-bertambah-nitip-barang-bisa-berkurang_5662ef5b339373590904e64berbaru

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jenang Menara Tetap Setegar Menara Kudus dalam Menghadapi Pandemi

Sidomukti' Istana terakhir Sang Mandor Klungsu / Joko Pring / RMP. Sosrokartono

Misteri Arah Rumah Kontrakan Kami