Rinduku Untukmu

Terbaru





Rinduku untukmu bagai ranting tak berdaun
Selalu tumbuh namun tak Nampak riuh
Selalu berharap namun terlihat tiarap
Selalu melesat walau sering tersesat

Aku berharap ini adalah rindu terakhirku
Diujung senjaku yang mulai temaram
Binar – binar rindu selalu mengingatkan aku
Pada malam yang sangat menentramkan
Walau hanya dapat menikmati sisa sinar rembulan
Karena sebagian besarnya telah habis dilumat kelelawar
Untuk dibagikan pada subuh yang datang menjelang

Rinduku padamu bagai sisa mentari di senja tadi
Merah tembaga  membakar anganku
Bahkan hanya untuk mendapat sebuah kecupan
Tak boleh aku bermimpi

Rinduku padamu bagai kunang-kunang di sunyi malam
Berkelap-kelip namun tak mampu menerangi
Karena rinduku ini sungguh tak diharapkan
Olehmu..
Dan juga olehku
Namun selalu ada dan terus ada
Hanya untukmu lelakiku…

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jenang Menara Tetap Setegar Menara Kudus dalam Menghadapi Pandemi

Sidomukti' Istana terakhir Sang Mandor Klungsu / Joko Pring / RMP. Sosrokartono

Misteri Arah Rumah Kontrakan Kami